Mengenali Apa Itu Malware Dan Bahayanya
Malware adalah singkatan dari Malicious Software. Sebuah Program/software jahat, yang sengaja di susupkan ke dalam sistem komputer dengan tujuan tertentu.
Malware dibuat oleh manusia yang sudah sangat ahli di bidang pemrograman perangkat lunak seperti komputer.
Malware terdiri dari berbagai macam :
-Virus
-Worm
-Trojan Horse
-Ransomeware
-Botnet
-Spyware
-Adware
-Scareware
-Dan masih banyak lagi.
Malware bisa menyerang berbagai macam perangkat lunak . Salah satunya Android. Kepopuleran Android sebagai semartphone yang banyak di gunakan orang, menjadikan Android sebagai salah satu target Malware.
Malware Android bisa masuk melalui instalasi Aplikasi dari pihak ketiga. Tanpa kita sadari bahwa aplikasi itu bisa jadi sudah di susupi sebuah malware yang berbahaya. Akan lebiha baik jika smartphone kita di lindungi dengan anti virus untuk meminimalisir terkena malware. Tapi dengan berjalannya waktu, Android sudah meningkatkan sistem keamanannya yang lebih canggih.
Salah satu malware yang berbahaya adalah Ransomware. Ransomeware bekerja dengan cara sadis, karena malware ini mempunyai kemampuan untuk merusak sebuah sistem. Bukan hanya merusak saja, malware jahat ini juga memiliki kemampuan untuk menyandra data kita. Dengan begitu, ransomware ini akan meminta sebuah tebusan supaya data kita yang di sandra bisa kembali. Tebusan itu bisa berupa uang tunai atau yang lainnya seperti uang digital.
Mengutip dari majalah Pulsa (Edisi 355 Th XIII/2017/8-21 Februari) di kutip dari Malwarebyte, bahwa beberapa negara mendeteksi pendistribusian ransomeware di sluruh Benua. Negara itu di antaranya:
-Eropa 49. 26%
-Amerika Utara 32, 51%
-Asia 9, 84%
-Ocenia 3,72%
-Amerika Selatan 3, 67%
-Afrika 1,00%
-Antartika 0.00%
Itulah distribusi endeteksian ransomeware di seluruh Benua. Dengan Benua Eropa sebagai nilai persentasi tertinggi yaitu 49,26%.
Selain Malware Ransomware, salah satu malware yang sangat berbahaya adalah Botnet. Botnet adalah sekumpulan program yang saling terhubung melalui jaringan internet yang berkomunikasi dengan program sejenis untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan perintah.
Salah satu aksi yang bisa di gunakan melalui malware botnet ini adalah mengirimkan email spam. Selain mengirimkan email spam, botnet ini juga bisa berakasi dalam serangan DDos (Distributed Denial of Service). Serangan DDos adalah salah satu serangan yang sangat berbahaya.
Dengan memahami dua malware di atas, sudah semestinya kita berupaya untuk mencegah agar malware-malware itu tidak masuk ke dalam sistem perangkat lunak yang kita gunakan. Akan lebih baik jika kita sudah memasang pelindung seperti anti virus untuk meminimalisir masuknya malware.
Menurut beberapa sumber, malware itu bisa masuk ke dalam sistem perangkat lunak melalu berbagai macam. Seperti aplikasi pihak ketiga yang tanpa kita sadari sudah di susupi malware. Selain itu, malware juga bisa masuk ke perangkat lunak yang kita gunakan karena di kirim langsung lewat email jebakan, dan secara FTP (File Transfer Protocol) yang tidak pernah kita sadari.
Malware yang di kirim lewat email biasanya sudah di modifikasi sedemikian rupa. Saat malware itu masuk dan di buka oleh target, tanpa di sadari, email itu jebakan alias malware, misalnya trojan yang siap menguasai komputer target. Setelah komputer target sudah terkena trojan, pembuat torjan itu bebas untuk melakukan apa saja. Salah satunya mencuri data-data penting.
Untuk meminimalisir sistem kena malware dari email, akan lebih baik jika kita selalu cek terlebih dahulu email yang masuk sebelum di buka. Tapi bagi kita yang awam, mungkin akan sedikit sulit membedakan mana email asli atau email yang sudah di susupi malware.
Di kutip dari berbagai sumber.
Malware bisa menyusup ke berbagai macam sistem perangkat Lunak termasuk OS Android foto via flickr.com |
Malware terdiri dari berbagai macam :
-Virus
-Worm
-Trojan Horse
-Ransomeware
-Botnet
-Spyware
-Adware
-Scareware
-Dan masih banyak lagi.
Malware bisa menyerang berbagai macam perangkat lunak . Salah satunya Android. Kepopuleran Android sebagai semartphone yang banyak di gunakan orang, menjadikan Android sebagai salah satu target Malware.
Malware Android bisa masuk melalui instalasi Aplikasi dari pihak ketiga. Tanpa kita sadari bahwa aplikasi itu bisa jadi sudah di susupi sebuah malware yang berbahaya. Akan lebiha baik jika smartphone kita di lindungi dengan anti virus untuk meminimalisir terkena malware. Tapi dengan berjalannya waktu, Android sudah meningkatkan sistem keamanannya yang lebih canggih.
Salah satu malware yang berbahaya adalah Ransomware. Ransomeware bekerja dengan cara sadis, karena malware ini mempunyai kemampuan untuk merusak sebuah sistem. Bukan hanya merusak saja, malware jahat ini juga memiliki kemampuan untuk menyandra data kita. Dengan begitu, ransomware ini akan meminta sebuah tebusan supaya data kita yang di sandra bisa kembali. Tebusan itu bisa berupa uang tunai atau yang lainnya seperti uang digital.
Mengutip dari majalah Pulsa (Edisi 355 Th XIII/2017/8-21 Februari) di kutip dari Malwarebyte, bahwa beberapa negara mendeteksi pendistribusian ransomeware di sluruh Benua. Negara itu di antaranya:
-Eropa 49. 26%
-Amerika Utara 32, 51%
-Asia 9, 84%
-Ocenia 3,72%
-Amerika Selatan 3, 67%
-Afrika 1,00%
-Antartika 0.00%
Itulah distribusi endeteksian ransomeware di seluruh Benua. Dengan Benua Eropa sebagai nilai persentasi tertinggi yaitu 49,26%.
Selain Malware Ransomware, salah satu malware yang sangat berbahaya adalah Botnet. Botnet adalah sekumpulan program yang saling terhubung melalui jaringan internet yang berkomunikasi dengan program sejenis untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan perintah.
Botnet adalah sekumpulan program yang saling terhubungmelalui jaringan Internet. foto via flickr.com |
Salah satu aksi yang bisa di gunakan melalui malware botnet ini adalah mengirimkan email spam. Selain mengirimkan email spam, botnet ini juga bisa berakasi dalam serangan DDos (Distributed Denial of Service). Serangan DDos adalah salah satu serangan yang sangat berbahaya.
Dengan memahami dua malware di atas, sudah semestinya kita berupaya untuk mencegah agar malware-malware itu tidak masuk ke dalam sistem perangkat lunak yang kita gunakan. Akan lebih baik jika kita sudah memasang pelindung seperti anti virus untuk meminimalisir masuknya malware.
Menurut beberapa sumber, malware itu bisa masuk ke dalam sistem perangkat lunak melalu berbagai macam. Seperti aplikasi pihak ketiga yang tanpa kita sadari sudah di susupi malware. Selain itu, malware juga bisa masuk ke perangkat lunak yang kita gunakan karena di kirim langsung lewat email jebakan, dan secara FTP (File Transfer Protocol) yang tidak pernah kita sadari.
Malware yang di kirim lewat email biasanya sudah di modifikasi sedemikian rupa. Saat malware itu masuk dan di buka oleh target, tanpa di sadari, email itu jebakan alias malware, misalnya trojan yang siap menguasai komputer target. Setelah komputer target sudah terkena trojan, pembuat torjan itu bebas untuk melakukan apa saja. Salah satunya mencuri data-data penting.
Sistem kerja Trojan terinspirasi dari Kuda Troya. foto via wikimedia.org |
Di kutip dari berbagai sumber.